Semarang, 21 Mei 2024* – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) FITK UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan workshop penting yang membahas kejahatan siber di dunia pendidikan. Acara ini terlaksana di Ruang teater Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Kampus III UIN Walisongo Semarang.
Dalam sambutannya, Sekretaris Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) FITK UIN Walisongo, Arsan Shanie, M.Pd, menekankan pentingnya acara ini bagi dunia pendidikan.
“Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang cara mengatasi kejahatan siber di dunia pendidikan,” ujar Arsan Shanie.
Narasumber utama dalam acara ini, AKBP Sulistyoningsih, S.E, M.H, dari Ditreskrimsus POLDA Jawa Tengah, menyampaikan betapa pentingnya pengetahuan tentang kejahatan siber bagi para calon pendidik.
“Banyak kasus cyber crime yang melibatkan dunia pendidikan, dan penting bagi para calon pendidik untuk mengetahui cara mengatasinya,” jelas Sulistyoningsih.
Selama workshop, AKBP Sulistyoningsih memberikan berbagai strategi dan langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk menghadapi dan mencegah kejahatan siber. Ia juga membahas tentang pentingnya kesadaran akan keamanan digital dan perlunya kerjasama antara institusi pendidikan dan aparat penegak hukum untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman.
Melalui workshop ini, para peserta diharapkan dapat mengembangkan strategi efektif dalam menghadapi dan mencegah kejahatan siber, memastikan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan terkendali. Pengetahuan yang diperoleh dari workshop ini diharapkan dapat diterapkan di institusi masing-masing untuk meningkatkan keamanan digital dan melindungi seluruh ekosistem pendidikan dari ancaman siber.
Acara ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya menciptakan kesadaran dan kesiapan menghadapi ancaman kejahatan siber di dunia pendidikan, sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kompleks. Dengan demikian, diharapkan dunia pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan era digital.