Pada tanggal 23 Juli 2024, Prodi PIAUD bersama Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Walisongo melakukan kunjungan benchmark / Studi Tiru ke Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari model penjaminan mutu pendidikan tinggi yang telah diterapkan di UIN Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh Ketua LPM UIN Walisongo, Dr. H. Tolhah, M.A, Prof. Dr. H. Raharjo, M.Ed St, Anila Umriana, M.Pd (Sekretaris), beserta 30 orang tim LPM. Dalam sambutannya, Dr. H. Tolhah menyampaikan pentingnya studi tiru dalam pengelolaan mutu pendidikan tinggi sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Beliau menekankan pentingnya penyempurnaan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) serta tugas dan fungsi penjaminan mutu dalam pendidikan tinggi.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Karlie, dalam sambutannya mengapresiasi kedatangan tim dari UIN Walisongo. Beliau menjelaskan bahwa UIN Jakarta telah mencapai banyak prestasi dan telah terkonversi Unggul. Selain itu, saat ini UIN Jakarta sedang melaksanakan akreditasi internasional untuk 60 program studi melalui ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) dan ACQUIN (The Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute).
Edi Sanjaya M.Si. Kapus Audit Mutu LPM UIN jakarta menjelaskan bahwa penjaminan mutu sangat membutuhkan inovasi dan kreatifitas yang terus menerus agar banyak nya aturan dan standar bisa disinergikan menjadi kekuatan untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan baik nasional maupun internasional
Kaprodi PIAUD, Sofa Muthohar, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menunjang pengelolaan program studi yang unggul, produktif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Sekretaris LPM UIN Jakarta juga menambahkan bahwa pemilihan orang yang kompeten dalam penyusunan dokumen mutu sangat krusial untuk mencapai standar mutu yang diharapkan. Dan penerapan OBE harus dipastikan sampai pada OBE awal, proses dan akhir dan bukan sekedar OBC outcome bsed class.
Kegiatan benchmark ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi kedua institusi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.
Keren banget sih ini